Demonstrasi Bisa Lemahkan Rupiah ke Rp9.200/USD

Persoalan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi yang masih belum menemukan titik temu diprediksi menekan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

“Isunya lebih kuat isu domestik, banyak aksi demonstrasi, jadi lebih dominan dibanding isu eksternal.Support Ressistance nya kuat berada di level Rp9.200 per USD,” kata analis valuta asing, David Sumual saat dihubungi okezone di Jakarta, Selasa (27/3/2012).

Menurutnya, apapun keputusan pemerintah terkait kebijakan BBM bersubsidi, juga dipengaruhi pasca kenaikan tersebut terhadap Indeks Harga Konsumen (IHK). “Tergantung juga pengumuman inflasi dibanding dengan sebesar apa pengaruhnya sebelum kenaikan BBM. Maret ini sudah mulai tampak,” tandasnya. Baca lebih lanjut

BBM Batal Naik, APBN Lebih Aman

Rencana pemerintah untuk menaikkan harga BBM mulai hari ini (1/4), kandas sudah. Ekonom dari INDEF, Enny Sri Hartati, menyambut baik batalnya kenaikan harga BBM ini. Menurutnya, justru APBN lebih aman jika harga BBM tak naik, dibandingkan jika BBM naik.

Enny bukan asal omong. Dia punya argumentasi yang didukung angka-angka. Dijelaskan, jika harga BBM bersubsidi harganya dinaikkan, maka berdampak pada penghematan subsidi yang harus ditanggung APBN sebesar Rp41 triliun.

Sementara, dana kompensasi yang harus ditanggung APBN untuk sejumlah program yang mengiringi kenaikan harga BBM, besarnya sekitar Rp100 triliun. “Jika naik ada penghematan Rp41 triliun tapi kompensasinya hampir Rp100 triliun. Besarnya kompensasi itu jauh lebih besar dibanding subsidi diturunkan (dengan cara menaikkan harga BBM bersubsidi, red),” ujar Enny, yang juga Direktur INDEF, dalam diskusi polemik di Cikini, Jakarta, Sabtu (31/3). Baca lebih lanjut

Gejala Sosial Dalam Masyarakat

Sangat mudah menemukan berbagai masalah sosial dalam masyarakat dewasa ini. Bahkan, mungkin tidak jauh dari lingkungan keseharian kita. Cobalah tengok di lampu-lampu merah begitu banyak orang dari anak kecil sampai orang tua yang mengais rejeki dengan meminta-minta.

Terkadang, adik bayi pun ikut serta dalam kegiatan ini karena dibawa oleh orang tuanya. Sebagian masyarakat yang tersentuh hatinya mungkin akan memberikan sedikit rejekinya. Sebaliknya, sebagian orang malah menganggap para peminta-minta ini sebagai masalahsosial. 

Para peminta-minta ini adalah salah satu contoh dari sekian banyak masalah-masalah sosial yang muncul di masyarakat. Tapi tahukah Anda, mengapa sebuah peristiwa disebut sebagai masalah sosial? Apa dasar dan pertimbangannya? Apakah ada ukuran khusus bisa dikategorikan sebagai masalah sosial?

Kaca Mata Masalah Sosial

Sosiologi menelaah kehidupan masyarakat dan unsur-unsur interaksinya terutama menelaah berbagai gejala yang wajar dalam masyarakat seperti norma, kelompok sosial, lapisan masyarakat, lembaga kemasyarakatan, proses sosial, perubahan sosial dan kebudayaan, serta perwujudannya.

Gejala-gejala tersebut tidak selamanya berjalan mulus dan tidak dikehendaki dalam kehidupan masyarakat. Gejala-gejala yang tidaknormal ini akan memunculkan kekecewaan dan penderitaan pada masyarakat. Gejala tidak normal ini kemudian disebut dengan masalah sosial.

Sebuah masalah dikatakan sebagai masalah sosial apabila bersangkutan dengan hubungan antarmanusia dan mengganggu keutuhan bermasyarakat. Semua orang pasti setuju bahwa penyalahgunaan obat-obat psikotropika, sek bebas, bunuh diri, dan perceraian merupakan masalah sosial. Pada dasarnya, masalah sosial menyangkut nilai-nilai sosial dan moral.

Klasifikasi Masalah Sosial

Masalah sosial muncul dari berbagai kekurangan dari manusia atau kelompok sosial yang bersumber pada faktor-faktor ekonomis, biologis, biopsikologis dan kebudayaan. Klasifikasi masalah sosial didasarkan atas sumber-sumber tersebut.

  • Problema ekonomis, antara lain kemiskinan dan pengangguran.
  • Problema biologis, antara lain munculnya penyakit.
  • Problema biopsikologis, antara lain bunuh diri, penyakit syaraf.
  • Problema kebudayaan, antara lain perceraian, kejahatan, kenakalan anak-anak, konflik rasial dan keagamaan.

Ukuran Sosiologi dalam Masalah Sosial

Dalam menentukan apakah suatu masalah merupakan masalah sosial atau bukan, sosiologi menggunakan beberapa pokok permasalahan, yakni sebagai berikut.

  1. Kriteria utama suatu masalah sosial yaitu tidak adanya kesesuaian antar ukuran dan nilai sosial dengan kenyataan serta tindakan sosial.
  2. Sumber-sumber sosial masalah sosial.
  3. Pihak-pihak yang menetapkan apakah suatu kepincangan merupakan masalah sosial atau bukan
  4. Manifest social problem dan latent social problems
  5. Perhatian masyarakat pada masalah sosial.
Tanpa mengetahui ukuran-ukuran apakah yang dipakai oleh sosiologi terhadap masalah-masalah sosial, tidak mungkin pula diketahui sampai sejauh mana peranan sosiologi dalam memecahkan masalah sosial ini.
 

Globalisasi

Globalisasi adalah keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit.

Globalisasi adalah suatu proses di mana antar individu, antar kelompok, dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi satu sama lain yang melintasi batas negara. Baca lebih lanjut